Kamis, 27 Oktober 2011

SBY: Tak Ada Operasi Militer di Papua

Bumi Papua terus memanas dalam sebulan terakhir. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya angkat bicara soal kerusuhan yang terus terjadi di Papua.

Menurut, SBY semua pihak harus jernih dalam melihat konflik yang terjadi di Papua belakangan ini. "Kita harus jernih, saudara-saudara di sana harus jernih, dunia, LSM internasional juga harus jernih melihat ini," kata SBY, sebelum membuka rapat kabinet paripurna, di Kantor Sekretariat Negara, Kamis 27 Oktober 2011.

Menurut SBY kebijakan pemerintah untuk Papua sudah tepat. Pemerintah menerapkan otonomi khusus di Papua dengan semaksimal mungkin. "Sejak tujuh tahun yang lalu setelah saya mengemban amanat sebagai presiden, saya sudah ada pendekatan terhadap Papua," kata SBY

SBY mengatakan, sebelumnya pendekatan keamanan diterapkan di Papua, namun kemudian diubah karena dinilai kurang tepat. "Kemudian diubah menjadi pendekatan kesejahteraan untuk kesejahteraan saudara-saudara kita," imbuhnya.

SBY menjelaskan apa-apa saja yang telah diberikan pemerintah kepada Papua. Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran bagi Papua dan Papua Barat yang meningkat secara signifikan. "Untuk meningkatkan pelayanan publik dan administrasi pemerintah membentuk kabupaten-kabupaten di Papua menyejahterakan di kampung-kampung," kata dia.

Lebih lanjut. Yudhoyono mengatakan, saat ini pemerintah tidak menjalankan operasi militer secara masif. "Satuan TNI di sana untuk menjaga keamanan negara, polisi untuk menegakan hukum dan keadilan," kata dia. Dia menegaskan tugas aparat itu untuk menjalankan tugas negara.

Menurut SBY dalam berbagai kesempatan pihaknya menyampaikan cara mengatasi persoalan Papua ketika pertemuan dengan pemimpin dunia. "Ini cara kita mengatasi permasalahan di Papua," kata beliau.

Sumber: VivaNews

0 komentar:

Posting Komentar