Sabtu, 29 Oktober 2011

Pangeran Nayef Ditunjuk Sebagai Putera Mahkota Arab Saudi

Raja Arab Saudi Abdullah telah menunjuk Menteri dalam Negeri Pangeran Nayef sebagai putera mahkota yang baru, kata sebuah pernyataan istana kerajaan yang dibacakan di televisi negara pada Jumat pagi sekali.

"Kami memilih Yang Mulia Pangeran Nayef bin Abdulaziz sebagai putera mahkota," kata pernyataan itu, yang disiarkan kantor berita resmi SPA.

Pernyataan itu mengatakan Nayef ditunjuk setelah raja memberitahu Dewan Kesetiaan, badan keluarga yang dibentuk pada 2006 untuk melakukan proses suksesi di kerajaan Islam yang konservatif, pengekspor utama minyak dunia itu.

Itu adalah pertama kalinya dewan tersebut diminta untuk mengkonfirmasi pilihan raja akan putera mahkota, tindakan yang beberapa pengamat katakan akan membantu sistem suksesi yang tidak transparan.

Putera Mahkota Sultan telah meninggal karena kanker usus besar di New York hampir sepekan lalu. Ia juga menteri pertahanan dan penerbangan negara itu selama hampir lima dasawarsa. Belum ada pengganti untuk jabatan itu yang telah ditunjuk.

Pangeran Nayef selama ini telah membangun reputasi sebagai seorang konservatif yang memiliki hubungan dekat dengan kekuasaan keagamaan Saudi.

Bagaimanapun, beberapa pengamat dan mantan diplomat di Arab Saudi, tempat lahir Islam, mengatakan ia mungkin akan menunjukkan sisi yang berbeda dari karakternya dalam jabatan barunya.

Dalam beberapa tahun belakangan ia telah memimpin kerajaan itu dari hari ke hari ketika Raja Abdullah dan Pangeran Sultan tidak ada. Masalah punggung Raja Abdullah yang sering kambuh telah menyebabkan dia sering pergi ke luar negeri untuk perawatan medis. Sultan juga sudah lama sakit, bahkan terakhir berbulan-bulan di AS menjalani perawatan sebelum dinyatakan meninggal.

Menurut pernyataan itu, Pangeran Nayef juga ditunjuk sebagai wakil perdana menteri. Ia kini secara luas juga dianggap sebagai calon yang paling mungkin untuk mengambil-alih jabatan menteri pertahanan.

Sebagai menteri dalam negeri, Nayef memimpin upaya yang berhasil untuk mengakhiri gelombang serangan Al Qaida di kerajaan itu dari 2003.

Ia senang melukiskan dirinya sebagai seorang tentara di bawah komando raja Saudi.

Para pengamat sekarang menunggu siapa yang pada akhirnya akan mendapat jabatan menteri pertahanan -- sangat penting dalam hubungannya dengan negara-negara besar Barat, dengan siapa kontrak persenjataan miliran dolar ditandatangani, dan khususnya jika jabatan itu diberikan pada seorang anggota keluarga kerajaan yang lebih muda.

Sekarang ini, jabatan-jabatan kementerian penting diduduki oleh putera-putera pendiri kerajaan, Raja Abdulaziz Ibn Saud, semuanya berusia 70-an dan 80-an tahun, dan beberapa di antara mereka memiliki masalah kesehatan.

Raja Abdullah sendiri baru keluar dari rumah sakit untuk operasi punggung, serta tampak lelah dan lemah pada upacara pemakaman Sultan, Selasa.

Sumber: YahooNews

0 komentar:

Posting Komentar