Meningkatnya jumlah masyarakat yang kurang mampu menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Kabupaten Sukabumi, membuat dinas kesehatan setempat menunggak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
“Untuk tahun ini memang masih ada tunggakan ke beberapa rumah sakit, baik yang ada di Sukabumi maupaun di luar Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dr. Adrialty, di Sukabumi, Senin 24 Oktober 2011. Hal itu, kata dia, karena minimnya anggaran yang dialokasikan oleh pihak pemerintah daerah terhadap dinas kesehatan.
Ia menambahakan, untuk tahun 2011 Dinkes hanya menerima anggaran Rp15 miliar. Jumlah ini dengan rincian dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi Rp10 miliar, dan bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp5 miliar.
“Jumlah anggaran hanya cukup untuk sampai bulan Oktober saja. Sisanya kita harus pintar pintar mengefisiensikan yang ada,” ujarnya.
Untuk pelayanan Jamkesda idealnya Dinkes harus memiliki anggaran Rp20 miliar. Pertimbangannya, pelayanan Jamkesda setiap bulan mencapai Rp1,5 miliar. Penyiasatan sistem anggaran masih terus dilakukan, namun hal ini tak bisa menutupi jumlah tunggakan dari RSUD ke Dinkes. “Kita berharap ada tambahan anggaran,” ujarnya.
Dinkes terus mengefisiensikan anggaran yang ada, dan memperketat seleksi pemegang Jamkesda. Disinyalir ada masyarakat yang masih tergolong mampu namun menggunakan Jamkesda. Fasilitas itu hanya untuk masyarakat yang tidak mampu.
Masih banyak pendistribusian Jamkesda salah sasaran. Salah distribusi ini dicurigai terletak pada mekanisme administrasi. Misalnya, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) kerap dimanfaatkan oleh orang tertentu yang tak layak. Tak efisiennya mekanisme rujukan, serta belum jelasnya pengaturan limitasi pembiayaan pada pasien dijamin oleh Jamkesda, memperbesar beban Dinkes.
Sumber: VivaNews
Senin, 24 Oktober 2011
Anggaran Jamkesmas Minim, Dinkes Utang ke RS
19.42
Kiftirul 'Aziz
No comments
0 komentar:
Posting Komentar