Rabu, 07 Desember 2011

Karena Sushi, Ikan Tuna Terancam Punah

Populasi ikan tuna di laut lepas dinyatakan hanya tinggal separuh jumlahnya dibanding 50 tahun yang lalu. Dalam kurun waktu 50 tahun ke depan, tuna diprediksi akan punah. Sedikit banyak, meningkatnya popularitas sushi di seluruh dunia menyumbang pada kepunahan tuna.

Dilansir dari Daily Mail, Selasa 6 Desember 2011, populasi tuna kini semakin berkurang jumlahnya dalam 50 tahun terakhir. Beberapa varietas, terutama varietas mata besar, tuna sirip kuning, bahkan sirip biru yang langka ditetapkan terancam punah.

"Rata-rata populasi tuna sudah menurun sebesar 60 persen dibandingkan setengah abad lalu. Namun, jumlahnya lebih rendah untuk populasi tuna dewasa yang hanya 52 persen karena populasinya lebih berlimpah," kata Maria Juan-Jorda, peneliti dari A Coruna University di Spanyol.

Di seluruh dunia, sebanyak 12,5 persen populasi tuna ditangkap per tahunnya. Tuna liar ditangkap, dimasukkan kandang yang mengapung, dan diberi makan ikan segar. Perkembangbiakannya tidak diatur dan jumlah tuna yang diekspor seringkali tak dicatat.

Selama beberapa dekade terakhir, jumlah dan kapasitas kapal penangkap tuna semakin meningkat seiring dengan melonjaknya jumlah orang yang mengonsumsi tuna. Negara-negara di Uni Eropa, Jepang, Taiwan, Korea, dan Amerika Serikat adalah yang paling banyak mengeruk keuntungan dari tuna, meskipun mereka tidak memiliki tempat perkembangbiakan sendiri.

"Jumlah penangkapan tuna per tahun meroket sejak 1950-an, bahkan mencapai 9,5 juta ton pada 2008. Selama setengah abad terakhir populasi tuna sudah berkurang setengahnya, namun tanpa mengurangi jumlah tangkapan, pendapatan, dan makanan bagi kepentingan kemanusiaan," lanjut Juan-Jorda.

Permintaan Jepang akan ikan laut yang sering bermigrasi ini tergolong tertinggi di dunia. Bahkan banyak kapal penangkap tuna yang mengoperasikan pelacak tuna secara ilegal dari Negeri Matahari Terbit. Daging tuna mentah biasa digunakan untuk sajian sushi dan sashimi di Jepang dan di seluruh dunia.

Sumber: VivaNews

0 komentar:

Posting Komentar