China telah meluncurkan sistem satelit posisi miliknya sendiri dan mulai mengurangi ketergantungan pada satelit Amerika Serikat dan Rusia. Satelit posisi yang baru ini nantinya sangat berguna dalam menunjang pertahanan keamanan China.
Seperti dilansir dari kantor berita Xinhua, Rabu 28 Desember 2011, China telah meluncurkan 10 satelit Beidou Selasa lalu. Beidou atau Bintang Biduk ini adalah versi domestik China dari Sistem Posisi Global (GPS) milik AS.
Menurut Direktur Badan Navigasi Satelit China, Ran Chengqi, satelit ini akan memberikan navigasi, pemposisian, dan data waktu berbasis pilot untuk China dan wilayah tetangga secara gratis. Dengan 10 satelit yang mengorbit, sistem Beidou saat ini dapat meliputi Australia di selatan hingga Rusia di utara.
Sinyalnya dilaporkan dapat ditangkap hingga ke wilayah otonomi Uygur di barat dan Samudera Pasifik di timur. Dengan enam satelit tambahan lainnya yang akan diluncurkan tahun depan, cakupan radius satelit akan lebih luas. Targetnya, tahun 2020, 35 satelit dapat meliputi wilayah di seluruh dunia.
Dengan diluncurkannya satelit ini, China perlahan tapi pasti lepas dari ketergantungan pada satelit posisi GPS milik AS dan GLONASS milik Rusia. Tidak seperti dua satelit ini, satelit China dapat sangat membantu dalam kemiliteran. Di antaranya untuk memberikan akurasi serangan rudal, amunisi cerdas dan persenjataan lainnya.
Juru Bicara Menteri Pertahanan China, Yang Yujun, dilansir dari Reuters, menampik kekhawatiran negara-negara Barat sistem satelit posisi mereka akan mengancam pertahanan negara lain. Yang mengatakan bahwa semua satelit internasional memang diperuntukkan kepentingan sipil dan militer.
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar