Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melihat adanya kemungkinan munculnya badai tropis di Indonesia. Meski secara iklim global, curah hujan di Indonesia normal, namun tumbuhnya bibit-bibit badai tropis ini perlu diwaspadai.
"Kami lihat tiba-tiba muncul bibit-bibit tekanan rendah yang kemudian ditunggu 3-4 hari banyak yang tumbuh badai tropis, pada November-April mereka giliran berada di selatan khatulistiwa," ujar Kepala BMKG, Sri Woro, usai mengikuti sidang kabinet terbatas terkait antisipasi perubahan cuaca, di Istana Negara, Jakarta, Jumat 25 November 2011.
Menurut Sri, posisi bibit-bibit badai tropis tersebut kini berada di bawah Pulau Jawa sampai Nusa Tenggara Timur. "Itu yang harus kita waspadai," kata dia.
"Jadi kalau bertanya iklim saja tentu normal tidak terlalu banyak tambahan curah hujannya, tapi kalau kita lihat day to day harus tetap waspada ada kemungkinan timbul tropical sikloon seperti di Thailand," tambahnya.
Sri menjelaskan, sesuai pengalaman yang terjadi di Thailand, badai tropis diprediksi dapat tumbuh secara tiba-tiba dalam jangka waktu 3-5 hari. Badai ini bisa bertahan selama kurang lebih lima bulan.
"Di selatan khatulistiwa, seperti di Kupang, itu membawa pengaruh pada global. Kalau dia hidup menguap bisa menjadi siklon atau badan, kalau dia mati ya Alhamdulillah. Kita bisa lihat hidup atau mati dalam waktu tiga bulan," ujarnya.
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar