Lembaga konservasi internasional, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) membuat daftar merah spesies yang terancam. Dalam daftar ini, bahkan Badak Hitam yang selama ini hidup di kawasan Afrika Barat dinyatakan punah.
Diberitakan BBC, selain punahnya Badak Hitam Afrika, sejumlah spesies lain juga terancam sirna gara-gara perburuan liar. Apalagi, selama ini banyak kelompok kriminal yang melakukan perburuan gelap untuk mengincar cula badak yang memang bernilai tinggi di pasaran.
Daftar yang dibuat IUCN juga mengungkapkan terancamnya sub spesies badak lain. Salah satunya adalah Badak Putih di kawasan Afrika Utara. Juga, Badak Jawa yang dinyatakan tidak ada lagi di luar kawasan Jawa.
"Anda bisa bayangkan, seekor hewan berjalan bebas dengan cula yang bernilai emas. Itulah yang dicari. Itulah yang bernilai. Karena itu seharusnya hewan itu mendapat pengawalan ketat," kata Simon Stuart, anggota Komisi Penyelamatan Spesies IUCN.
Fokus lain di "daftar merah" IUCN adalah reptil di sekitar Madagaskar. Laporan itu menyebutkan sekitar 40 persen reptil di kawasan itu sedang terancam. Walau begitu, kawasan konservasi baru sedang didesain untuk dibangun di Madagaskar. Konservasi baru ini diharapkan bisa melindungi Bunglon Tarzan (Calumma tarzan) dan Kadal Melata atau Limbless Skink (Paracontias fasika).
Namun, tak semua laporan berisi kepunahan. Laporan tahunan ini juga menyebut keberhasilan pengembangbiakan kuda Przewalski (Equus ferus). Setelah hampir dinyatakan punah tahun 1996, program pengembangbiakan yang dilakukan berhasil mengkonservasi kuda Przewalski yang kini berjumlah 300 ekor.
"Daftar merah ini memang memperbarui gambaran yang terjadi terhadap spesies dunia. Ada kabar baik, ada juga kabar buruk," kata Dr. Monika Boehm dari Zoological Society of London, yang merupakan mitra IUCN. "Sayangnya, secara umum trennya adalah menurunnya keragaman biologi. Kami belum mencapai potensi konservasi terbaik kami."
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar