Anda merasa suhu sekitar Anda panas di sepanjang tahun 2011 lalu? Menurut sejumlah ilmuwan pengamat lingkungan asal Amerika Serikat, tahun 2011 hanya berada di posisi ke sembilan sebagai tahun terpanas dari 33 tahun sejak pertamakali temperatur permukaan bumi dicatat tahun 1978 lalu.
Menurut John Christy, Director of the Earth System Science Center, University of Alabama di Huntsville, Amerika Serikat, suhu rata-rata tahun 2011 tidak panas karena ada fenomena pendinginan temperatur air samudera Pasifik, atau yang dikenal dengan nama La Nina di awal dan akhir tahun itu.
“Jika dirata-rata secara global, pada tahun 2011, atmosfir Bumi memang sekitar 0,27 derajat lebih hangat dibandingkan dengan rata-rata selama 30 tahun terakhir,” kata Christy, 10 Januari 2011.
Sistem yang mereka kembangkan sendiri mencatat laporan temperatur dari hampir seluruh kawasan planet Bumi.
Sebagai bagian dari proyek yang masih berlangsung antara University of Alabama, NASA, dan National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA), Christy dan timnya menggunakan data yang dikumpulkan oleh advanced microwave sounding unit pada satelit milik NOAA dan NASA untuk mendapat informasi temperatur akurat dari seluruh kawasan Bumi. Termasuk gurun terpencil, lautan, kawasan hutan hujan, yang merupakan kawasan-kawasan di mana data iklim yang akurat tidak tersedia.
Satelit juga mengukur temperatur atmosfir mulai dari permukaan Bumi sampai ketinggian 26 ribu feet (7.924 meter) di atas permukaan laut. Data dikumpulkan dan diproses secara bulanan, dan tersedia bagi peneliti atmosfir dan pemerhati lingkungan dari berbagai belahan dunia.
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar