Ilmuwan mengonfirmasi temuan 15 pound atau sekitar 6,8 kilogram bebatuan meteorit yang jatuh di Maroko, Juli lalu, berasal dari planet Mars. Batu-batu ini diperkirakan bernilai 10 kali lebih berharga dibanding emas.
Sejauh ini, hanya lima kali meteroit asal Mars yang dilihat manusia sampai ke bumi. Kebanyakan, meteor-meteor yang menghujani planet kita, habis bergesekan dengan atmosfer.
Meteorit Mars terakhir ditemukan pada 1962, di mana meteorit tersebut baru saja jatuh sehingga belum terkontaminasi dengan zat-zat kimia bumi. Menurut ilmuwan, bebatuan yang ditemukan di Maroko Desember itu juga masih murni.
Menurut ilmuwan, bebatuan ini bisa jadi bukti krusial dalam pencarian manusia akan kehidupan di Mars. Bola berpendar itu sebenarnya sudah terlihat sejak enam bulan lalu di langit. Namun, batunya baru ditemukan di tanah Desember lalu di Afrika bagian utara.
Ilmuwan dan kolektor meteorit sangat senang karena batu-batu ini cukup besar. Sebuah komite khusus meteorit, termasuk di dalamnya pakar dari NASA, mengonfirmasi hasil penelitian mereka, Selasa lalu.
Mereka mensertifikasi bahwa batu-batu yang dikumpulkan seberat 6,8 kg itu berasal dari Mars. Batu terbesar berbobot 0,9 kilogram.
Sampel baru ini ada di tangan penjual. Sebelum sertifikasi resmi keluar, ilmuwan NASA, penggiat museum, dan univesitas berlomba untuk membeli bebatuan ini.
"Ini sampel gratis dari Mars, hanya itu. Tapi anda harus membayar dealer untuk itu," kata pakar meteorit asal University of Alberta, Chris Herd. Dialah yang memimpin komite khusus yang memberikan sertifikasi untuk meteorit Maroko tersebut.
Dia sudah membeli sepotong meteroit dan dia sudah senang memegangnya, sambil memanggil batu itu, "sangat spektakuler."
Agen penjual batu Mars yang dinamai Tissint itu, Darryl Pitt, mengatakan harga Tissint US$11.000-22.500 per ons. Sejauh ini, dia sudah menjual hampir semua pasokan yang ada. Harga ini, sekitar 10 kali lipat dari harga emas.
Ilmuwan menduga, jutaan tahun lalu, sesuatu yang besar menabrak Mars dan mengakibatkan bebatuan pecahan Mars menyebar di tata surya. Setelah perjalanan panjang melalui ruang hampa, satu persatu bebatuan ini jatuh ke bumi, pecah jadi potongan-potongan kecil.
Mayoritas sampel meteorit Mars selama ini telah jatuh di bumi jutaan tahun--atau paling tidak dekade--sebelum ditemukan manusia. Dalam kurun waktu itu, bebatuan ini tercemar dengan material bumi.
Sebagian besar bebatuan Mars telah ada di bumi selama berabad-abad dan ditemukan di Antartika atau padang pasir. Saat ditemukan, meteroit ini begitu mirip dengan batuan gelap bumi. Jika mereka jatuh di tempat lain, seperti Maryland, bebatuan ini 'berbaur' dengan batuan bumi lainnya sehingga tidak akan ditemukan.
Ilmuwan dapat mengidentifikasi batu Mars ini karena secara geologi, Mars lebih aktif, bebatuannya cenderung berusia jauh lebih muda--jutaan atau ratusan tahun--dibandingkan batu dari bulan atau asteroid.
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar