Produk ekspor kulit, tekstil dan produk tekstil (TPT) dan perikanan paling terpengaruh akibat krisis global. Hal ini berdasarkan simulasi dan asumsi penurunan daya beli masyarakat sebesar 25 persen di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN, Prasetijono Widjojo mengatakan berdasarkan simulasi produk kulit akan terkoreksi 19,17 persen sedangkan TPT 13,55 persen dan perikanan sebesar 7,56 persen.
"Penyebab penurunan ini ialah sebagian besar ekspor TPT ditujukan ke pasar Amerika sedangkan perikanan Indonesia merupakan suplai yang cukup besar bagi pasar Eropa. Sedangkan produk kulit memiliki pasar di kedua kawasan tersebut," ujarnya di Jakarta, Selasa 3 Januari 2012.
Untuk mengantisipasi penurunan ini, program diversifikasi tujuan ekspor mutlak diperlukan. Beberapa negara yang berpotensi menjadi pasar tujuan ekspor ialah Afrika, Afrika Selatan, Nigeria, dan negara-negara Timur Tengah.
Menurutnya beberapa komoditas ekspor yang dapat tetap tumbuh positif meski ditengah terpaan krisis adalah mineral, mesin, kendaraan bermotor beserta komponen serta elektronik. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan Indonesia dalam jaringan produksi regional untuk produk mesin, kendaraan bermotor dan elektronik. Alasan lainnya, melimpahnya sumber daya alam Indonesia sehingga menjadi salah satu pemasok utama mineral di pasar global.
SUmber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar