Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, melontarkan peringatan keras atas krisis utang yang melanda Benua Biru itu. Menurut Draghi, krisis ini dapat melumpuhkan pasar-pasar keuangan dan ekonomi selama belum ada langkah efektif dari para pemerintah Eropa.
Menurut harian The Wall Street Journal, peringatan itu disampaikan Draghi dalam sidang di Parlemen Eropa, Strasbourg, Senin waktu setempat. "Kita sudah berada di dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak perlu malu menghadapi fakta ini," kata Draghi.
Tiga bulan lalu, peringatan serupa sudah dilontarkan pendahulu Draghi, yaitu Jean-Claude Trichet. Juga di hadapan para politisi Eropa, Trichet mengatakan bahwa krisis utang sudah mencapai "dimensi yang sistemik." Kini, Draghi menyatakan bahwa "situasi sudah menjadi lebih buruk."
Dia pun hanya bisa meminta agar para pemerintah negara-negara Eropa - terutama sesama pengguna mata uang euro - harus segera menerapkan langkah-langkah pemulihan ekonomi dan menekan tingkat pengangguran.
Belakangan ini sudah muncul kekhawatiran di kalangan pelaku pasar obligasi pemerintah Eropa. "Ini menyebabkan gangguan serius dalam kegiatan normal di pasar-pasar keuangan dan, pada akhirnya, ekonomi riil," kata Draghi.
Awal pekan ini, menurut kantor berita Reuters, lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) sudah menurunkan status obligasi Badan Fasilitas Penstabilan Keuangan Eropa (EFSF), dari AAA menjadi AA+. Ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar mengingat EFSF adalah lembaga yang dibentuk justru untuk menyediakan dana talangan (bailout) kepada negara-negara Eropa yang mengalami krisis keuangan melalui penjualan obligasi ke pasar keuangan.
Akhir pekan lalu, S&P pun menurunkan peringkat kredit kepada sembilan negara Eropa anggota zona euro. Ini termasuk salah satu ekonomi terkemuka Eropa, Prancis, dari status AAA menjadi AA+.
Sumber; VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar